Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau
lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti.
Pencemaran udara adalah masuknya, atau
tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum
serta menurunkan kualitas lingkungan.
Jenis-jenis Bahan Pencemaran :
- Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
Penyebab Utama Pencemaran Udara :
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara
yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan
bermotor.
Contoh di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %
Contoh di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %
Dampak Pencemaran Udara :
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
Dampak Pencemaran Udara Pada Kesehatan
Dari segi kesehatan, pencemaran
udara dapat berakibat pada terganggunya kesehatan dan pertumbuhan anak-anak.
Misalnya anemia. Memang, di masa pertumbuhan sel-sel darah merah terus
diproduksi. Namun, karena masuknya timbal akan merusak sel darah merah, maka
jumlahnya makin lama makin berkurang dan akhirnya anak menderita anemia.
Timbal yang masuk ke dalam tubuh
juga akan merusak sel-sel darah merah yang mestinya dikirim ke otak. Akibatnya,
terjadilah gangguan pada otak. Hal yang paling dikhawatirkan, anak bisa
mengalami gangguan kemampuan berpikir, daya tangkap lambat, dan tingkat IQ
rendah. Dalam hal pertumbuhan fisik, keberadaan timbal ini akan berdampak pada
beberapa gangguan, seperti keterlambatan pertumbuhan dan gangguan pendengaran
pada frekuensi-frekuensi tertentu.
Pada orang dewasa, timbal dapat
mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan. Zat ini dapat mengurangi jumlah
dan fungsi sperma sehingga menyebabkan kemandulan. Timbal juga mengganggu
fungsi jantung, ginjal, dan menyebabkan penyakit stroke serta kanker. Ibu hamil
akan menghadapi risiko yang tinggi jika kadar timbal dalam darahnya di ambang
batas normal. Timbal ini akan menuju janin dan menghambat tumbuh-kembang
otaknya. Risiko lain adalah ibu mengalami keguguran.
Yang perlu diketahui, timbal
layaknya musuh dalam selimut. Awalnya, kadar timbal yang tinggi dalam darah
tidak akan menunjukkan gejala penyakit. Dampak baru muncul dalam jangka
panjang.
Sudah banyak studi yang
dilakukan berkaitan dengan pencemaran timbal. Pada tahun 2001 anak-anak pernah
dijadikan sampel riset dampak timbal. Dari sampel darah sebanyak 400 yang
diambil dari siswa SD kelas II dan III di Jakarta, hasilnya sekitar 35 persen
sampel ternyata memiliki kadar timbal dalam darah di atas normal. Angka ini
berarti melebihi ambang batas kadar timbal pada tubuh anak-anak yang ditetapkan
CDC (Center for Deseases Control and Prevention) yang hanya 10 mikrogram per
desiliter.
Dampak Pencemaran Udara pada Lingkungan
Menghambat fotosistesis
tumbuhan. Terhadap tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis,
dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat
menghambat proses fotosintesis.
Menyebabkan hujan asam.
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar
udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman, Melarutkan logam-logam
berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan
air permukaan, serta Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
Meningkatkan efek rumah
kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC,
metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas
matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap
dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Pemanasan global sendiri akan berakibat pada; Pencairan es di kutub, Perubahan
iklim regional dan global, Perubahan siklus hidup flora dan fauna.
Kerusakan lapisan ozon.
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi
memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi
CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan
sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkankanker kulit
serta penyakit pada tanaman.
Sumber : http://putracenter.net/
http://alamendah.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar