Senin, 07 Mei 2012

Manusia dan Tanggung Jawab


Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya / memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Macam-macam tanggung jawab, yaitu :
1.      Tanggung jawab kepada diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian manusia pribadi.
2.      Tanggung jawab kepada keluarga, keluarga merupakan masyarakat kecil (terdiri dari suami istri, ayah ibu, dan anak-anak atau orang lain yang menjadi anggotanya).
3.      Tanggung jawab kepada masyarakat, pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukan sebagai mahluk sosial.
4.      Tanggung jawab kepada bangsa dan negara. Suatu kenyataan bahwa tiap manusia maupun individu adalah warga suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku, manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran yang dibuat oleh negara.
5.      Tanggung jawab terhadap Tuhan. Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan.

Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengertian dari pengabdian dan pengorbanan, yaitu :
·         Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
·         Pengorbanan adalah berasal dari kata korban yang berarti persembahan sehingga pengorbanan berarti pemberiaan untuk menyatakan kebaktian dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.

Manusia dan Pandangan Hidup


Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia.

Klasifikasi pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu :
1.      Berasal dari agama.
2.      Hasil dari renungan.
3.      Berupa ideologi.
Unsur pandangan hidup yaitu :
1.      Cita-cita
2.      Kebajikan
3.      Usaha
4.      Keyakinan atau kepercayaan

Cita-cita adalah keinginan, harapan, dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran.
Faktor yang mempengaruhi yaitu :
1.      Manusia
2.      Kondisi
3.      Tingginya cita-cita

Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan hati nurani kita, masyarakat dan hukum Tuhan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya.
Faktor yang mempengaruhinya yaitu :
1.      Pembawaan
2.      Pengalaman
3.      Lingkungan

Usaha / perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.

Keyakinan / kepercayaan adalah menjadi pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution :
1.      Aliran Naturalisme : berasal dari Tuhan.
2.      Aliran Intelektualisme : keyakinan yang diterima akal.
3.      Aliran Gabungan : Keyakinan berdasarkan kekuatan gaib dan akal.

Manusia dan Keadilan


Pengertian keadilan
1.      Menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
2.      Menurut Plato adalah diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikehendaki oleh akal.
3.      Menurut Socrates adalah memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
4.      Kong Hu Cu mengatakan keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini berbatas pada nilai tertentu yang sudah diyakini dan disepakati.

Keadilan Sosial
Sikap yang perlu dipupuk dalam mewujudkan keadilan sosial adalah :
1.      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
2.      Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3.      Sikap suka memberi pertolongan pada orang yang membutuhkan.
4.      Sikap bekerja keras.
5.      Sikap menghargai karya orang lain untuk mencapai kesejahteraan.

Berbagai Macam Keadilan
1.      Keadilan legal atau keadilan moral
Menurut Plato adalah keadilan dan hukum merupakan sustansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
2.      Keadilan Distributif
Menurut Aristoteles adalah keadilan akan terlaksana bilamana hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal yang tidak sama secara tidak sama.
3.      Keadilan Komulatif
Memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.

Kejujuran adalah apa yang dikatakan sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan. Jujur juga berarti bersih hatinya dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.

Kecurangan adalah tidak jujur dan sama pula dengan licik dan apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Penyebabnya melakukan kecurangan ditinjau dari hubungan manusia dengan alam, yaitu ekonomi, kebudayaan, peradaban, dan teknik.

Manusia dan Cinta Kasih


Cinta kasih adalah rasa sangat suka dan sayang ataupun sangat kasih atau sangat tertarik hatinya (cinta). Perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan (kasih). Jadi cinta kasih adalah perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono, cinta memiliki 3 unsur :
1.   Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, dan tidak mau pergi ke orang lain.
2.     Keintiman adalah kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
3.   Kemesraan adalah rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan sebagainya.

Cinta menurut ajaran agama adalah :
1.      Cinta diri adalah dorongan menjaga diri, senang untuk tetap hidup, dan mengembangkan potensi diri. Gejala yang menunjukkan kecintaan manusia pada diri sendiri adalah kecintaanya pada harta yang dapat direalisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.
2.     Cinta pada sesama adalah agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lain, tidak boleh harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
3.   Cinta seksual adalah dorongan melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri yang memiliki tujuan memiliki keturunan demi kelangsungan jenis.
4.      Cinta kebapakan adalah ikatan-ikatan psikologis seperti yang menghubungkan ibu dengan anak, dorongan kebapakan bukanlah dorongan psikologis, melainkan dorongan psikis.

Puncak cinta yang bening, yang paling jernih, dan spiritual adalah cinta pada Tuhan (didalam ibadah, pujian, dan doa).

Manusia dan Kebudayaan


Kebudayaan : 1. Bahasa sangsekerta : budhayah : budi / akal.
                      2. Bahasa latin : colore : mengolah tanah.
                      3. Secara umum : sesuatu yang dihasilkan akal budi dengan tujuan mengolah                           tanah atau tempat tinggalnya.

Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci :
1.      Sistem ideologi : etika, norma, adat istiadat, dan peraturan hukum.
2.      Sistem sosial : hubungan dan kegiatan sosial dalam masyarakat.
3.      Sistem teknologi : segala perhatian serta penggunaannya.

Unsur kebudayaan menurut C. Kluckhohn dalam karyanya “Universal Categories of Culture” mengemukakan 7 unsur kebudayaan :
1.      Sistem religi.
2.      Sistem organisasi kemasyarakatan.
3.      Sistem pengetahuan.
4.      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (saling berkaitan).
5.      Sistem teknologi dan peralatan.
6.      Bahasa.
7.      Kesenian.

Wujud Kebudayaan menurut dimensi, wujudnya dibagi menjadi 3 yaitu :
1.      Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
2.      Kompleks aktivitas.
3.      Wujud sebagai benda / karya.

Orientasi nilai budaya menurut C. Kluckhohn secara universal sistem nilai budaya di dunia menyangkut 5 masalah pokok kehidupan, yaitu :
1.      Hakekat hidup manusia (MH).
2.      Hakekat karya manusia (MK).
3.      Hakekat waktu manusia (WM).
4.      Hakekat alam manusia (MA).
5.      Hakekat hubungan manusia (MN).

Ilmu Budaya Dasar


Budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Ruang lingkup antara manusia dan budaya adalah dari berbagai aspek kehidupan tentang masalah kemanusiaan dan budaya, baik dari segi keahlian (disiplin) dalam pengetahuan budaya maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.

Manusia berdasarkan ilmu eksakta adalah :
1.      Kumpulan partikel atom yang membentuk jaringan yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia).
2.      Tergolong makhluk mamalia.
3.      Kumpulan fisik yang saling terkait dan kumpulan dari energi (ilmu fisika).
4.      Keinginan memperoleh atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan (ilmu ekonomi).
5.      Makhluk sosial yang dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi).
6.      Makhluk yang berkeinginan memiliki kekuasaan (ilmu politik).

Manusia terdiri dari empat unsur :
1.      Jasad, menempati ruang dan waktu.
2.      Hayat, ditandai dengan gerak.
3.      Roh, memahami suatu kebenaran tempat lahirnya kebudayaan.
4.      Nafas, kesadaran diri sendiri.

Manusia terdiri dari 3 kepribadian :
1.      Id, struktur kebudayaan yang paling primitif dan tidak nampak.
2.   Ego, sadar akan tuntunan lingkungan luar dan mengatur tingkah laku untuk mendapat suatu kepuasan dan diatur dari unsur realitas.
3.      Super ego, kepribadian yang berbentuk dari lingkungan eksternal.

Hakekat manusia adalah :
1.      Ciptaan Tuhan terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai suatu kesatuan.
2.      Ciptaan paling sempurna dari yang lainnya.
3.      Mahluk hayati dan budayawi.
4.  Ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.