Pengangguran
yang terjadi pada bangsa Indonesia ini masih belum bisa diatasi oleh
pemerintah, karena kurangnya peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang
sudah sering terjadi ini. Sepanjang tahun 2009-2010, Kementerian dan
Transmigrasi (Kemenakertrans) hanya mampu menurunkan 1,5 persen dari total
pengangguran setiap tahunnya, memasuki tahun 2011 pengangguran terbuka sekarang
ada pada angka 9,25 juta.
Permasalahan yang
dihadapi oleh Kemenakertrans adalah tenaga kerja di Indonesia 50 persen hanya
lulusan dari pendidikan sekolah dasar (SD). Selain itu kelulusan dari setiap
tenaga kerja tidak sesuai dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga
tingkat pengangguran akan semakin bertambah.
Peneliti Pusat
Penelitian Ekonomi (P2E) LIPI, mengatakan pemerintah lazim memakai data
pengangguran terbuka untuk mengukur relasi pertumbuhan ekonomi dengan
penyerapan tenaga kerja. Padahal data tersebut tidak mencerminkan tingkat
kesejahteraan riil masyarakat, karena faktanya pekerja berpenghasilan minim dan
pekerja dengan jam di bawah standar tidak dikategorikan pengangguran. Lipi
sering sekali menggunakan istilah setengah pengangguran bagi mereka yang
kerjanya kurang dari 35 jam seminggu untuk lebih menggambarkan kesejahteraan.
Lipi mencatat, tingkat
warga negara yang termasuk dalam kategori setengah pengangguran terus mengalami
peningkatan dalam lima tahun terakhir. Dari 29,64 juta orang pada 2005 menjadi
32,8 juta pada 2010. Diperkirakan pada 2011, jumlah warga dengan kategori
setengah pengangguran diproyeksikan meningkat menjadi 34,32 juta orang.
CARA
MENGURANGI TINGKAT PENGANGGURAN
1. Pendidikan
gratis bagi yang kurang mampu dan membutuhkan biaya untuk pendidikan, sehingga
setiap calon tenaga kerja memiliki pengetahuan yang lebih dan berguna saat
berkuliah.
2. Pemerintah
harus tanggap dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak, sehingga
dapat membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran.
3. Pemerintah
harus memberi himbauan kepada setiap masyarakat untuk dapat menciptakan lapangan
pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan.
4. Pemerintah
harus dapat mendirikan tempat-tempat pelatihan keterampilan, sehingga orang
yang tidak berpendidikan tinggi pun bisa bekerja dengan modal keterampilan yang
sudah mereka miliki.
5. Pemerintah
diharapkan dapat mendirikan suatu lembaga bantuan kredit atau langsung bekerja
sama dengan bank-bank tertentu untuk memberikan kredit pada masyarakat yang
kurang mampu.
6. Pelajar
perlu diberi pendidikan non formal, yang bisa berupaya meningkatkan kemampuan
berkomunikasi serta diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mampu
menciptakan suatu lapangan pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar