Minggu, 21 April 2013

PERILAKU PRODUSEN


a.             Pengertian Perilaku Produsen

                        Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

b.             Fungsi Produksi

                        Fungsi produksi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara berbagai kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output. Asumsi dasar untuk menjelaskan fungsi produksi adalah berlakunya “ the lawa of diminishing ret urns” yang menyat akan bahwa apabila suatu input dit ambahkan dan input lain tetap maka tambahan out put dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu tingkat tertentu akan menurun jika input tambahan tersubut terus menerus dit ambahkan. Jadi dalam ini ada 3 tingkat produksi :
·                Tahap 1 : produksi terus bertambah dengan cepat.
·                Tahap 2 : pertambahan produksi total semakin lama semakin mengecil.
·                Tahap 3 : pert ambahan produksi total semakin berkuran.
                        Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam bentuk fungsional sebagai sisi kanan
            Q = f (X 1, X 2, X 3 ,…, n)
            di mana:
            Q = jumlah output
            X 1, X 2, X 3 ,…, n = jumlah input faktor (seperti modal, tenaga kerja, tanah atau   bahan baku).
            Jika Q bukan matriks (yaitu skalar, vektor, atau bahkan matriks diagonal), maka bentuk ini tidak mencakup produksi bersama, yang merupakan proses produksi yang memiliki beberapa co-produk. Di sisi lain, jika f peta dari R n ke R k maka fungsi produksi bersama mengekspresikan penentuan jenis k output yang berbeda   berdasarkan pada penggunaan bersama dari jumlah tertentu dari input n.
            Salah satu formulasi, tidak mungkin relevan dalam praktek, adalah sebagai fungsi linear:
            Q = a + b X 1 + X 2 + c d X 3 + …
            di mana a, b, c, dan d adalah parameter yang ditentukan secara empiris.


c.              Least Cost Combination

                        Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar