Senin, 07 Mei 2012

Manusia dan Keadilan


Pengertian keadilan
1.      Menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
2.      Menurut Plato adalah diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikehendaki oleh akal.
3.      Menurut Socrates adalah memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
4.      Kong Hu Cu mengatakan keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini berbatas pada nilai tertentu yang sudah diyakini dan disepakati.

Keadilan Sosial
Sikap yang perlu dipupuk dalam mewujudkan keadilan sosial adalah :
1.      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
2.      Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3.      Sikap suka memberi pertolongan pada orang yang membutuhkan.
4.      Sikap bekerja keras.
5.      Sikap menghargai karya orang lain untuk mencapai kesejahteraan.

Berbagai Macam Keadilan
1.      Keadilan legal atau keadilan moral
Menurut Plato adalah keadilan dan hukum merupakan sustansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
2.      Keadilan Distributif
Menurut Aristoteles adalah keadilan akan terlaksana bilamana hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal yang tidak sama secara tidak sama.
3.      Keadilan Komulatif
Memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.

Kejujuran adalah apa yang dikatakan sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan. Jujur juga berarti bersih hatinya dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.

Kecurangan adalah tidak jujur dan sama pula dengan licik dan apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Penyebabnya melakukan kecurangan ditinjau dari hubungan manusia dengan alam, yaitu ekonomi, kebudayaan, peradaban, dan teknik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar